Pengertian ITIL
Pernah denger ITIL? Orang yang tidak berkecimpung di dunia IT biasanya
akan tersenyum begitu mendengar kata ITIL. Bahkan orang IT yang belum pernah
mendengar inipun pasti akan melakukan hal yang sama, berpikir ITIL adalah
sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu hal yg jorok. Tapi ga mungkin dong saya
membahas ITIL yang itu. (yaaaah…). Namun ITIL yang akan saya bahas yaitu Teknologi Informasi
Infrastructure Library (ITIL) yang artinya satu set konsep dan praktik untuk
mengelola Teknologi Informasi(ITSM),
pengembangan IT dan IT operasional. (TI) jasa
ITIL memberikan deskripsi rinci dari sejumlah praktik
TI penting dan komprehensif menyediakan daftar periksa, tugas dan prosedur
bahwa setiap organisasi TI dapat menyesuaikan dengan kebutuhan. ITIL
diterbitkan dalam suatu seri buku, masing-masing yang mencakup topik manajemen
TI. Nama ITIL dan IT
Infrastructure Library adalah merek dagang terdaftar dari
Kerajaan Inggris
’s Office of
Government Commerce (OGC).
Sejarah
Menanggapi tumbuh ketergantungan pada TI, Pemerintah
Inggris Central Computer dan Telekomunikasi Badan
(CCTA) pada tahun 1980 mengembangkan seperangkat rekomendasi.
Ini diakui bahwa tanpa praktik standar, lembaga pemerintah dan sektor swasta
menciptakan kontrak secara independen mereka sendiri praktek manajemen TI.
IT Infrastructure Library berasal
sebagai koleksi buku, masing-masing meliputi praktek tertentu dalam IT Service
Management. ITIL ini dibangun di sekitar proses-model yang didasarkan pandangan
mengendalikan operasi dan mengelola sering dikreditkan untuk Edwards Deming
dan rencana-do-check-tindakan (PDCA)
siklus.
Setelah publikasi awal tahun 1989, jumlah buku yang dengan
cepat tumbuh dalam ITIL v1 untuk lebih dari 30 jilid.
Pada tahun 2000/2001, untuk membuat ITIL lebih mudah
diakses (dan terjangkau), ITIL v2 mengkonsolidasikan publikasi menjadi 8 logis
“set” yang dikelompokkan proses terkait-pedoman untuk mencocokkan aspek yang
berbeda dari manajemen TI, aplikasi, dan layanan. Namun, fokus utama dikenal
sebagai Service Management set (Layanan Dukungan dan Layanan Pengiriman) yang
sejauh ini yang paling banyak digunakan, beredar, dan mengerti tentang ITIL v2
publikasi.
- Pada bulan April 2001 CCTA digabungkan ke Kantor Pemerintah Commerce (OGC), sebuah kantor dari UK Inggris
- Pada tahun 2006, ITIL v2 glossary diterbitkan.
- Pada Mei 2007, organisasi ini mengeluarkan versi 3 dari ITIL (juga dikenal sebagai ITIL Refresh Project) yang terdiri dari 26 proses dan fungsi, sekarang dikelompokkan hanya 5 volume, diatur di sekitar konsep daur Layanan struktur.
- Pada tahun 2009, secara resmi mengumumkan bahwa OGC ITIL v2 akan ditarik dan meluncurkan konsultasi besar per bagaimana untuk melanjutkan.
Dalam meningkatkan
pelayanan IT, tidak selalu masalah teknis yang menjadi perhatian. (Misalnya
menambah programmer, DBA, NA yang handal dan certified. Atau sampai mengganti
orang di help desk / customer service center). Kita juga perlu memperhatikan
masalah dari sisi manajemen. Sehingga evaluasi dalam permasalahan pelayanan IT
selain dari sisi teknis, juga harus melihat dari sisi manajemen pelayanan IT.
Departemen IT dalam sebuah bisnis yang sudah mapan dan
berumur seringkali dihadapi permasalahan rumit. Kadangkala permasalahan yang
muncul hanyalah sebuah symptom dari sebuah penyakit yang sumber penyakit
tersebut tidak atau belum dapat diketahui. Data statistik menunjukan bahwa
permasalahan IT yang muncul kepermukaan hanya sekitar 15%, sementara yang 85%
ada di bawah permukaan.
ITIL adalah best practice dari Service Management IT
dan menjadi pilihan terpopuler saat ini sebagai framework analyst business
seorang/sebuah client untuk defining roadmap bisnis dan infrastruktur IT yang
konsisten dan komprehensif, agar bisnis perusahaan (business plan/strategy)
sejalan dengan IT dan infrastruktur-nya. Sehingga kedepannya dapat mencapai
kualitas dukungan layanan IT yang terkelola.
ITIL mencakup delapan kumpulan yaitu:
1. Service Support
2. Service Delivery
3. Planning to Implement Service Management
4. ICT Infrastructure Management
5. Application Management
6. Business Perspective
7. Security Management
8. Software Asset Management
Tiga diantaranya, yaitu Service Support,
Service Delivery, dan Security Management merupakan area utama, yang
disebut juga IT Service Management (ITSM).
Service Support
Service Support adalah suatu penerapan disiplin sebagai pendukung yang
memungkinkan tersedianya pelayanan IT. Tanpa disiplin ini,
organisasi/perusahaan hampir tidak mungkin menyediakan pelayanan IT yang baik
dan tidak dapat dikelola dengan baik. Elemen dalam Service Support yaitu:
- · Configuration Management (Manajemen Konfigurasi)
Manajemen konfigurasi adalah bagaimana sebuah organisasi dalam mengelola
konfigurasi dari infrastruktur yang ada. Apakah ada S.O.P dalam mengelolanya,
dsb.
Configuration Management menyediakan sebuah model
infrastruktur atau model pelayanan dengan mengidentifikasi, mengontrol,
memperbaiki, dan memverifikasi versi dari Configuration Items (CIs) yang
dipakai dan memperbaharuinya ke dalam CMDB (Configuration Management
Database)
CIs sendiri berisi kategori, atribut, keterkaitan, status, dan nomor
unik dari aset yang terdaftar di dalam CMDB.
- · Change Management (Manajemen Perubahan)
Manajemen perubahan adalah bagaimana sebuah organisasi dalam mengelola
segala perubahan yang ada. Apakah setiap perubahan dicatat dalam changelog, dan
dilaporkan ke manajemen, dsb. Atau Change Management digunakan untuk
memastikan bahwa hanya perubahan yang disetujui saja yang dapat
diimplementasikan dengan menggunakan metode dan prosedur yang sudah
distandardisasi, sehingga dapat meminimalisir akibat negative yang dapat timbul
terkait pengimplementasian perubahan ini.
- · Incident Management (Manajemen Insiden)
Manajemen insiden adalah bagaimana sebuah organisasi dalam mengelola
insiden dalam pelayanan. Tujuan dari proses Incident Management adalah
mengembalikan kualitas pelayanan secepat mungkin ketika insiden terjadi seperti
sediakala, sehingga dapat meminimalisir gangguan terhadap pekerjaan user.
- · Problem Management (Manajemen Masalah)
Manajemen masalah adalah bagaimana sebuah organisasi dalam mengelola
permasalahan ketika melakukan service support. Dalam ITIL, insiden dan masalah
merupakan bagian yang terpisah. Insiden merupakan kejadian yang wajar terjadi
dalam organisasi sehari-hari. Sedangkan klasifikasi ‘Problem’ lebih merupakan
kejadian yang khusus dan ada pengelola/manajer nya sendiri. Tujuan dari Problem
Management adalah mencegah timbulnya kesalahan yang sama (pengulangan
kesalahan) yang diakibatkan oleh adanya infrastruktur IT di dalam proses
bisnis.
- · Release Management (Manajemen Rilis)
Manajemen rilis adalah pengelolaan dalam hal rilis produk, dsb. Apakah
ada standar dalam rilis produk. Misalnya penamaan versi, subversi, stabil|beta,
dll.
- · Help Desk (Meja Layanan)
Help Desk merupakan hal yang terpenting dalam service management. Karena
merupakan pintu gerbang utama service management. Help desk juga menjadi bagian
dalam framework yang bersentuhan langsung dengan customer. Bagian ini merupakan
tempat bagi customer untuk melaporkan segala insiden dalam layanan, Request
For Change, dsb. Pengelolaan di bagian ini harus lebih diperhatikan.
Service Delivery
Service Delivery adalah pelaksanaan dari disiplin-disiplin dalam
framework ITIL, sehingga layanan bisnis-IT dapat berjalan. Elemen dalam Service
Delivery yaitu:
- · Avalilability Management (Manajemen Ketersediaan)
- · Capacity Management (Manajemen Kapasitas)
- · Financial Management (Manajemen Keuangan)
- · IT Service Continuity (Manajemen Kesinambungan Layanan IT)
- · Service Level Management (Manajemen Tingkat Layanan)
1) Service Level Management
Tujuan utama dari Service Level Management adalah untuk menjaga
dan memperbaiki kualitas pelayanan, dan mengetahui apa yang sebenarnya
diinginkan oleh user. Karena itulah hubungan yang baik harus terjaga antara IT
Services dan customers.
Dalam Service Level Management terdapat beberapa proses, yaitu:
a) SLA (Service Level Agreement)
Bentuk persetujuan antara business customer dengan IT provider
b) OLA (Operational Level Agreement)
Bentuk persetujuan antara sesama IT provider
c) UC (Underpinning Contracts)
Perjanjian antara SLM (Service Level Manager) dengan supplier
(external provider) diluar perusahaan
d) SLR (Service Level Requirement)
Proses yang berisi hal-hal apa saja yang diinginkan oleh user
2) Availability Management
Tujuan dari proses Availability Management
adalah untuk mengoptimalkan kapabilitas dari IT Infrastructure dan services,
serta membantu perusahaan menjaga kualitas pelayanan agar selalu sesuai dengan
standar yang berlaku.
3) Capacity Management
Tujuan dari proses Capacity Management adalah
untuk memastikan bahwa semua aspek yang berhubungan dengan kapasitas dan
performansi business requirements, baik saat ini maupun yang akan datang akan
selalu disediakan dalam waktu dan biaya yang efektif
4) Financial Management
Tujuan dari proses Financial Management adalah
untuk menjaga biaya yang dianggarkan untuk IT assets dan resources (yang
digunakan dalam menyediakan layanan IT) bisa dikeluarkan seefektif mungkin.
5) IT Service Continuity Management
Tujuan dari proses ITSCM adalah untuk membantu proses
BCM (Business Continuity Management) dengan cara memastikan bahwa IT
technical dan services, yang meliputi: sistem komputer, jaringan,
aplikasi, telekomunikasi, technical support dan Service Desk, dapat
segera diperbaiki bila kegagalan sistem terjadi.
BCM sendiri terfokus pada pengelolaan resiko untuk
memastikan sebuah perusahaan tetap dapat beroperasi ketika terjadi kegagalan
sistem, setidaknya dalam tingkatan yang minimal.
Security Management
di dalamnya terdapat 1 proses, yaitu Security Management.
SecurityManagement
bertanggung jawab dalam mengelola dan meningkatkan keamanan sehingga informasi hanya dapat dipergunakan oleh orang yang memiliki otoritas untuk mengakses informasi tersebut.
bertanggung jawab dalam mengelola dan meningkatkan keamanan sehingga informasi hanya dapat dipergunakan oleh orang yang memiliki otoritas untuk mengakses informasi tersebut.
Hasil akhir dari implementasi ITIL/ITSM di perusahaan
umumnya bersifat confidential (rahasia). Selain karena menyangkut
seluruh image perusahaan, juga karena berisi data kelemahan-kelemahan
yang dimiliki perusahaan yang mungkin jika dibuka/disebar-luaskan bisa
diketahui pesaing bisnisnya. Keluaran dari implementasi ITIL/ITSM bisa bersifat
confidential juga dikarenakan data/dokumen input atau masukan pada saat
konsultasi juga biasanya merupakan data yang bersifat confidential (rahasia).
Tentu saja jika data/dokumen awalnya merupakan data yang rahasia, hasil
keluarannya dapat dipastikan adalah data/dokumen rahasia juga.
Hal ini sama saja jika dianalogikan dengan seseorang yang memiliki
penyakit, kemudian berkonsultasi dan berobat ke dokter. Dokter tersebut tidak
selayaknya memberikan track medical record pasiennya kepada pasien lain
atau orang lain untuk tujuan apapun.
Materi Bisa di download di sini
ITIL
dan video bisa di Download di sini
video
Tugas Personal
1. Sebutkan Pengertian ITIL
2. Sebutkan 8 Elemen dari ITIL
3. Apa pengaruh ITIL terhadap bisnis perusahaan ? jelaskan kaitan dengan layanan service delivery
4 Pilihlah perusahaan ( contohnya perbankan / Industri perusahaan lainnya ) dan bagaimana penerapan jika menggunakan ITIL
salam
anwar fattah
Komentar
Posting Komentar