Memahami Peta Karnaugh (1)
Peta Karnaugh adalah sebuah metode untuk:
1. Menyederhanakan sebuah fungsi persamaan logika. Menyederhanakan
fungsi persamaan logika sebenarnya bisa dilakukan dengan menggunakan
aturan-aturan baku seperti:
- Distributif. Misalnya (p ∧ q) ∨ (p ∧ r) ≡ p ∧ (q ∨ r) atau (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) ≡ p ∨ (q ∧ r).
- De Morgan seperti ~p ∨ ~q ≡ ~(p ∧ q) atau ~p ∧ ~q
- Hukum penyerapan seperti p ∧ (p ∨ q) ≡ p atau p ∨ (p ∧ q) ≡ p
- dll (Keterangan lengkap bisa dibaca di: http://id.wikipedia.org/wiki/Logika_matematika)
2. Mencari fungsi persamaan logika dari sebuah tabel kebenaran.
Terkadang, kita memiliki sebuah tabel kebenaran (yang diperoleh dari
pengumpulan kasus atau kejadian) tetapi belum memiliki persamaan
logikanya sehingga sulit membuat untai rangkaian logikanya.
Permasalahan-permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan peta karnaugh.
Peta Karnaugh
Peta karnaugh (atau K-Map) diperkenalkan oleh Maurice Karnaugh tahun
1953 (wikipedia) adalah sebuah metode untuk menyederhanakan fungsi
persamaan logika sehingga (Freddy Kurniawan: Sistem Digital):
- Menggunakan jumlah gerbang lebih sedikit sehingga waktu tunda total untai menjadi lebih kecil
- Kemungkinan resiko kegagalan fungsi lebih kecil karena penggunaan gerbang dan perkawatan yang lebih sedikit
- Daya total yang dikonsumsi untai logika juga akan lebih kecil.
- Hemat biaya
Peta Karnaugh di-"ilustrasikan" seperti matrik 2 dimensi (terdiri atas
baris dan kolom) dimana komponen baris dan kolom adalah masukan (input)
dari sistem. Input dari masukan inilah yang kemudian disebut variabel
K-Map nya. Sehingga ada sebutan K-Map 2 Peubah, K-Map 3 Peubah, 4 peubah
dst.
K-Map efektif digunakan hanya sampai 6 peubah saja. Untuk peubah lebih
dari 6, tidak lagi di-rekomendasikan menggunakan K-Map karena
komputasinya sangat tinggi sehingga disarankan menggunakan program
komputer khusus. Tutorial kali ini, saya akan membahas K-Map hingga 4
Variabel. Untuk K-Map 5 dan 6 Peubah akan dibahas pada tutorial
berikutnya.
Menggambar peta karnagh
Peta Karnaugh 2 Peubah:
Ilustrasi berikut adalah peta karnaugh 2 peubah (A dan B).
Kelompok Baris adalah masukan A dan Kelompok Kolom adalah masukan B.
Tidak ada yang spesial dari aturan K-Map 2 Variabel. Anda bisa
menulisnya 0 kemudian 1 (sesuai contoh) atau 1 kemudian 0.
Sekarang kita lihat tabel kebenaran dari fungsi yang akan kita buat.
Asumsikan, kita tidak memiliki fungsi persamaan dari tabel kebenaran
berikut dan kita akan membuatnya.
Setiap cell dari matrik (bagian tengah) akan kita isi dengan hasil atau result dari tabel kebenaran. Sebagai contoh:
Peta Karnaugh 3 Peubah:
Sedikit berbeda dengan peta karnaugh 2 peubah, K-Map 3 peubah menggunakan 2 peubah di satu rusuk dan 1 peubah di rusuk yang lain. Anda bisa membuat K-Map dengan 2 peubah di rusuk tegak, dan 1 peubah di rusuk mendatar atau sebaliknya. Perhatikan gambar:
Yang perlu diperhatikan di sini adalah penyusunan kombinasi masukan 2 peubah harus mengikuti kaidah "perubahan di satu tempat".
Artinya transisi dari "0" ke "1" hanya di satu tempat saja. Sebagai
contoh, kombinasi masukan dari "01" menjadi "11". Transisi yang terjadi
pada kombinasi ini hanya pada masukan A (dari 0 menjadi 1) sedangkan
masukan B tetap (1 tetap 1). Jadi anda tidak boleh menulis "01" kemudian
"10" (seperti yang biasa anda lakukan di tabel kebenaran). Mengapa?
karena jika susunan-nya "01" kemudian "10", berarti perubahan terjadi di
2 masukan, A berubah dari "0" menjadi "1" dan masukan B berubah dari
"1" menjadi "0".
Seperti pada K-Map 2 peubah, isi Cell dari K-Map 3 peubah juga berisi result (hasil) dari tabel kebenaran. Sebagai contoh:
Anda boleh menggunakan K-Map yang atas atau yang bawah.
Peta Karnaugh 4 Peubah:
Untuk K-Map 4 peubah, anda dapat memasukkan 2 peubah di rusuk tegak dan 2 peubah di rusuk mendatar. Perhatikan gambar:
Daerah Minterm
Nah sekarang kita sudah bisa menggambar peta Karnaugh atau K-Map dengan
2, 3 dan 4 peubah. Proses berikutnya adalah menentukan daerah minterm.
Daerah minterm adalah sebuah daerah di dalam K-Map yang berisi nilai 1
yang "bertetangga" (akan dijelaskan dalam contoh). Keanggotaan sebuah
daerah minterm bisa berisi 2^n dimana n bernilai 0, 1, 2, 3, ... dst.
Sehingga keanggotaan wilayah minterm bisa 1, 2, 4, 8, 16, dst.
Melukiskan daerah minterm, bisa secara vertikal (atas bawah) atau
horisontal (kiri dan kanan) tetapi tidak bisa secara diagonal.
Contoh daerah minterm untuk K-Map 2 peubah adalah sebagai berikut:
Keterangan:
(A): Karena nilai "1" hanya ada satu, maka daerah mintermnya juga hanya 1.
(B): Nilai "1" ada di dua tempat (cell) tetapi mereka bertetangga secara
diagonal, maka angka-angka "1" tersebut tidak bisa menjadi satu wilayah
minterm.
(C): Terdapat 2 wilayah minterm dengan masing-masing memiliki 2 anggota angka "1".
(D): Mirip dengan kasus point (B).
Sedikit berbeda untuk K-Map dengan dimensi yang lebih besar(di atas
dimensi 2x2), K-Map "dipandang sebagai sebuah bidang yang "bulat"
seperti globe. Artinya daerah minterm bisa saja "menyatukan" angka 1
yang di sisi atas dan bawah atau kiri dan kanan secara berputar. Lihat
contoh di bawah ini:
Ingat: Tidak bisa diagonal saja.
Membangun persamaan dari daerah minterm di K-Map
Setelah daerah minterm sudah kita tandai, proses berikutnya adalah
menentukan persamaan dari daerah minterm tersebut. Kita bisa menggunakan
asas "konsistensi" untuk memudahkan membangun persamaan daerah minterm
tersebut. Konsistensi yang saya maksud adalah nilai masukan yang TIDAK
BERUBAH di setiap sel daerah minterm. Sebagai contoh untuk daerah
minterm yang hanya berisi satu anggota seperti pada gambar berikut:
Karena kita tidak bisa membuat daerah minterm secara diagonal maka K-Map
di atas memiliki 2 daerah minterm. Untuk daerah mintem yang berisi satu
anggota saja, membuat persamaannya cukup mudah. Cukup lihat masukan
untuk setiap daerah minterm tersebut.
Daerah minterm 1: masukan dari sisi baris adalah A'B dan dari sisi kolom
adalah C'. Nilai akses (') di sini mengacu pada nilai 0 pada masukan A
dan C (sedangkan karena nilai B bernilai "1" maka tidak diberi aksen
atau NOT).
Daerah minterm 2: masukan dari sisi baris adalah AB dan dari sisi kolom adalah C (semua nilai masukan "1" maka tidak ada aksen)
Sehingga fungsi persamaan dari K-Map tersebut adalah: A'BC + ABC.
Pembuktian dengan tabel kebenaran:
Untuk daerah minterm yang berisi lebih dari satu, asas konsistensi bisa kita gunakan. Perhatikan contoh:
Pada contoh di atas, daerah mintem yang terbentuk memiliki empat anggota dimana masukannya adalah:
- Sisi Baris (AB): 01 dan 11
- Sisi Kolom (CD): 01 dan 11
Nilai yang konsisten di sisi baris adalah B. (A tidak konsisten karena
ada A yang bernilai "1" dan ada A yang bernilai "0". Sedangkan nilai
yang konsisten di sisi kolom adalah D. (nilai C tidak konsisten).
Sehingga persamaan untuk K-Map di atas adalah BD. Lihat pada tabel kebenaran berikut:
Contoh lain:
Daerah minterm 1 (yang berwarna biru): Masukan yang konsisten di sisi
baris (masukan AB) adalah B dan masukan yang konsisten di sisi kolom
adalah C sehingga rumus fungsinya adalah BC
Daerah minterm 2 (yang berwarna merah): Masukan yang konsisten di sisi
baris (masukan AB) tidak ada (semuanya (baik A dan B) tidak ada yang
konsisten) sedangkan masukan yang konsisten di sisi kolom adalah CD'.
Sehingga persamaan fungsi dari K-Map di atas adalah F = BC + CD'. Perhatikan tabel kebenaran berikut:
Cukup mudah bukan? Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar