Langsung ke konten utama





BAB VI
SISTEM TELEKOMUNIKASI GELOMBANG MIKRO

Pancaran Radio Bumi, menggunakan frekuensi tertentu yang dipancarkan melalui
antena sehingga dapat diterima oleh receiver pada area tersebut. Teknologi ini sering
digunakan pada radio komersial dan mobile telephone. Microwave gelombang mikro),
merupakan pengiriman sinyal radio dengan frekuensi sangat tinggi pada dua buah relay
station yang terlihat (tidak terhalang) satu sama lain. Pada gelombang mikro, kisaran
frekuensinya adalah dari 1 GHz sampai 300 GHz. Propagasi/perambatan gelombang pada
kisaran frekuensi ini adalah propagasi line-of-sight. Oleh karena itu antena microwave
umumnya diletakkan diatas gedung, tower, atau puncak bukit/gunung. Jarak antara kedua
stasiun dapat mencapai 30 mil (tergantung lengkungan bumi), dan dapat mengirimkan
data 10 kali lebih besar dari kabel biasa tanpa perlu memikirkan cara menanam kabel atau
memasangnya dengan tiang sehingga dapat terhubung lebih cepat. Namun demikian
microwave rentan terhadap cuaca seperti hujan deras maupun badai salju.
6.1 Propagasi Gelombang
Propagasi gelombang radio melalui hujan, kabut dan salju akan mengalami
pelemahan karena penyerapan daya pada saat terjadi rugu-rugi daya dielektrik yang
disebabkan oleh air. Juga terdapat rugi-rugi pada saat gelombang transmisi langsung
akibat adanya penghamburan energi keluar oleh titik-titik hujan, kabut dan salju. Rugirugi
penghamburan biasanya relative kecil daripada rugi-rugi penyerapan. Satellite,
merupakan pengiriman radio frekuensi menggunakan satelit. Mirip dengan microwave
yang 2 buah titik yang saling terlihat, namun karena titik pertama berada di satelit maka
coverage area nya dapat mencapai 30% permukaan bumi. Teknologi satelit antara lain
dimanfaatkan pada Global Positioning System (GPS) untuk menetapkan posisi suatu
tempat dimana terdapat alat GPS tersebut. GPS ini didukung oleh 24 satelit orbit rendah
(ketinggian 10.900 mil) dimana posisi sebuah alat GPS akan ditentukan oleh 3 buah
satelit sehingga akurasi nya mencapai 50 feet. Infrared, merupakan pancaran sinar infra
merah yang tidak terlihat mata telanjang. Media ini mampu menyalurkan data sangat
besar, tanpa terganggu oleh elektromagnetik. Hanya saja infrared terpengaruh pada kabut,
asap, debu, hujan, serta hubungan setiap unit harus terlihat satu sama lain.


6.2 Gelombang Mikro
6.2.1 Karakteristik
o Antena yang paling biasa berbentuk piring parabola.
o Diameter sekitar 3 m.
o Antena berkedudukan tetap dan difokuskan pada gelombang tertentu
untuk mencapai penghantaran line-of-sight kepada antena penerima.
o Antena biasanya diletakkan di tanah tinggi untuk meluaskan jarak antar
antena sehingga dapat lebih leluasa gangguan dari penghalang gelombang
semakin kecil..
o Jarak maksimum antara antena:
d = 7.14 VKh (km)
h = tinggi antena, K = faktor penyesuaian (gelombang mikro
mungkin berubah arah atau terbias disebabkan bentuk lengkuk
mukabumi)
biasanya K = 4/3
o Untuk mendapatkan jarak penghantaran yang jauh, beberapa menara
geganti (relay) gelombang mikro digunakan.
o Gelombang mikro point-to-point dipautkan untuk memperkuat satu sama
lain.


6.2.2 Aplikasi
o Penggunaan biasa adalah untuk telekomunikasi jarak jauh (alternatif bagi
coaxial cable dan fiber optik)
Fasilitas gelombang mikro memerlukan jarak antara amplifier atau
repeater yang jauh serta bilangan yang kecil, tetapi memerlukan
penghantaran line-of-sight.
Digunakan untuk pengiriman sinyal suara dan televisi.
o Boleh juga digunakan untuk jarak dekat point-to-point yang
menyambungkan antara bangunan berdekatan.
Closed-circuit TV (CCTV)
Pautan data antar LAN
By-pass application (komunikasi jarak jauh untuk tujuan komersil,
menggantikan penyedia jasa telepon lokal.)
6.2.3 Ciri – ciri penghantaran
o Meliputi sebagian spectrum elektromagnetik.
o Frekuensi biasa antara 2 ke 4 0 GHz.
o Jika frekuensi lebih tinggi, lebar jalur lebih tinggi dan kadar data lebih
tinggi.
o Kehilangan utama disebabkan penurunan kualitas penerimaan (juga bagi
frekuensi radio).
Kehilangan, L = 10 log (4􀊌d/􀈜)2 db.
o Jarak antara amplifier atau repeater antara 10 ke 100 km.
o Penurunan bertambah bila hujan, hal ini dapat dilihat pada frekuensi
melebihi 10 GHz.
o Kerusakan juga bisa disebabkan oleh gangguan/nois, semakin banyak
gelombang mikro digunakan, semakin banyak gangguan, jadi perlu pilih
frekuensi khusus.
o Jalur frekuensi biasa bagi telekomunikasi jarak jauh ialah antara 4 GHz
ke 6 GHz.(sekarang sampai 11 GHz)
o Jalur 12 GHz digunakan untuk sistem TV kabel.

Pautan gelombang mikro menyediakan isyarat TV kepada sistem
pemasangan CATV lokal, isyarat disebarkan kepada subscriber khusus
melalui kabel coaxial.
o Frekuensi lebih tinggi (22 GHz) digunakan untuk pautan point-to-point
jarak dekat antara bangunan.
o Frekuensi tinggi tidak begitu berguna untuk jarak jauh sebab akan terjadi
penurunan kualitas yang tinggi, tetapi memerlukan antena lebih kecil dan
murah (sesuai untuk jarak dekat).


6.3 Gelombang Satelit
6.3.1 Karakteristik
o Satelit komunikasi merupakan stasiun geganti gelombang mikro.
o Ia memautkan dua atau lebih penghantar / penerima gelombang mikro di
permukaan bumi (earth station / ground station)
o Satelit menerima penghantaran pada satu jalur frekuensi (uplink),
menguat dan mengulang isyarat, dan menghantar lagi pada frekuensi lain
(downlink)
o Satu satelit yang mengelilingi orbit beroperasi pada beberapa jalur
frekuensi (transponder channels atau ringkasnya transponders)
o Bila menginginkan satelit dapat bekrja lebih efisien, satelit harus tetap
berda di tempatnya.
o Satelit harus mempunyai waktu putaran yang menyamai putaran bumi.
o satelit boleh diletakkan pada ketinggian 35, 784 km.
o Dua satelit berdekatan yang menggunakan jalur frekuensi yang sama akan
mengganggu satu sama lain.
o Oleh karena itu, jarak 40 perlu untuk jalur 4/6 GHz dan 30 untuk jalur
12/14 GHz..


6.3.2 Aplikasi
o Penyiaran televisi
Program televisi dikirim ke satelit.
Kemudian disiarkan ke beberapa stasiun di bumi.
Stasiun ini pula menyiarkannya kepada individu.
o Penghantaran telepon jarak jauh
Menggunakan point-to-point trunks antara penyedia jasa telefon.
o Rangkaian penyedia jasa komersil
Pengguna dilengkapi dengan antena.
Tegantung kepada penyedia.
Sistem alternatif yang lebih murah : Very Small Aperture Terminal
(VSAT) system.


6.3.3 Ciri – ciri penghantaran
o Julat frekuensi : 1 hingga 10 GHz.
o Jika kurang dari 1 GHz, kesan noise/derau agak terasa, disebabkan
gangguan-gangguan seperti noise galaksi, matahari dan atmosfer atau
gangguan dari peranti-peranti elektronik.
o Kebanyakan satelit memberi penyesuaian point-to-point dengan lebarjalur
5.925 hingga 6.425 GHz (uplink) dan 4.7 hingga GHz (downlink).
o Kombinasi ini dinamakan jalur 4/6 GHz.
o Frekuensi berbeda untuk menghindari gangguan.
o Jalur frekuensi ini sangat rentan kerana kebanyakan sama dengan jalur
frekuensi gelombang mikro terrestrial.
o Jalur 12/14 GHz (14 hingga 14.5 GHz uplink, 11.7 hingga 14.2 GHz -downlink) dibuat untuk mengatasinya.
o Kesan penurunan perlu diatasi.
o Jalur 19/29 GHz diwujudkan (uplink : 27.5 hingga 31.0 GHz, downlink :
17.7 hingga 21.2 GHz)
o Jarak yang jauh, berlaku lengah (propagation delay) sebanyak 0.25 saat.


6.4 Gelombang Radio
6.4.1 Karakteristik
o Perbedaan utama dengan gelombang mikro ialah ia dua arah.
o Ia tidak perlu antena berbentuk parabola.
o Antena tidak perlu diletakkan secara kekal dan kedudukan yang khusus.
6.4.2 Aplikasi
o Jumlh frekuensi 3 Khz hingga 300 GHz.
o Jalur VHF dan UHF : 30 MHz hingga 1 GHz.
o Jalur ini meliputi radio FM dan televisi VHF dan UHF.
o Juga digunakan untuk aplikasi rangkaian data.

6.4.3 Ciri – ciri penghantaran
o Julat frekuensi 30 MHz hingga 1 GHz sesuai untuk komunikasi
penyiaran.
o Penghantaran dibagi beberapa saluran dan jarak pantulan terhadap
atmosfer.
o Jumlah penurunan kualitas kurang.
o Sumber utama gangguan siaran ialah dari berbagai saluran yang saling
mengganggu.


6.5 WiMAX: (Wireless Microwave Access)
Di Indonesia, WiMAX belum banyak dikenal masyarakat mengingat masih belum
meluasnya implementasi teknologi tersebut. Namun di luar negeri, WiMAX mulai dilirik
sebagai pengganti kabel telepon untuk menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi,
khususnya di daerah-daerah yang luas dan tersebar (seperti di pedesaan atau perkotaan).
WiMAX dibangun berdasarkan standar yang dibuat oleh IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers). Dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan akses nirkabel
berkecepatan tinggi, WiMAX memungkinkan akses terhadap aneka aplikasi multimedia
via koneksi nirkabel.
6.5.1 Asal muasal WiMAX
Bagaimana asal usul teknologi WiMAX dan nama WiMAX itu sendiri? Menurut
James A. Johnson (Vice President, Intel Communications Group/General Manager,
Wireless Networking Group), istilah WiMAX berasal dari singkatan wireless (disingkat
Wi) Microwave Access (disingkat MAX). WiMAX menyerupai Wi-Fi dalam hal
penggunaan teknologi modulasi yang sama.
Teknologi ini disebut OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).
OFDM merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi menjadi
beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling berdekatan, dengan setiap
kanal menggunakan frekuensi yang berbeda. Teknologi tersebut dikembangkan dalam
tahun 1960-an - 1970-an. Teknologi ini dikembangkan pada saat dilakukannya penelitian
untuk mengurangi terjadinya interferensi frekuensi di antara berbagai kanal yang
jaraknya saling berdekatan.
Pada frekuensi non-WiMAX, sebuah gelombang radio biasanya akan saling
mengganggu gelombang radio lain, khususnya jika frekuensi tersebut memiliki siklus
getaran yang berdekatan. Hal yang paling terlihat adalah saat kita memainkan dua mobil
remote control pada frekuensi radio yang berdekatan, misalnya mobil A (frekuensi
27,125MHz) dan mobil B (frekuensi 27,5MHz). Jika kedua mobil (berikut kontrol
radionya) dihidupkan, kedua frekuensi tersebut akan bisa saling mengganggu. Akibatnya,
jika kita akan menggerakkan mobil A, mobil B bisa ikut berjalan. Atau jika kita
membelokkan mobil B, mobil A akan mundur beberapa meter.

Bayangkan apa yang akan terjadi jika hal ini dialami oleh frekuensi yang dipakai
untuk membawa data (carrier) seperti pada komunikasi data nirkabel. Gangguan tersebut
bisa menimbulkan aneka kerugian, seperti terjadinya kerusakan data yang dibawa
frekuensi tersebut, terjadinya kegagalan pengiriman data, atau terjadinya kesalahan dalam
pengalihan data.
Dengan teknologi yang ditawarkan WiMAX, semua kendala tersebut akan sirna
dengan sendirinya. Teknologi WiMAX memungkinkan kita memancarkan berbagai
sinyal dalam jarak yang sangat berdekatan, tanpa harus cemas bahwa aneka sinyal
tersebut akan saling mengganggu/berinterferensi. Dengan demikian, kita bisa
menumpangkan lalu lintas data dengan kepadatan tinggi dalam berbagai kanal tersebut.
Dengan banyaknya kanal yang bisa ditumpangi oleh data yang berlimpah dalam satu
waktu, ISP atau penyedia layanan broadband bisa menghadirkan layanan berbasis kabel
atau DSL untuk banyak pelanggan sebagai ganti media kabel tembaga.
Meskipun teknologi dasarnya sama, Wi-Fi dan WiMAX masih memiliki
perbedaan. Menurut James, perbedaan antara keduanya terletak pada pembagian
spektrum yang dipakai, dan pada penggunaan frekuensi berlisensi dalam WiMAX.
Meskpun WiMAX dan Wi-Fi menggunakan salah satu frekuensi tidak berlisensi (yakni
frekuensi 5,8GHz), WiMAX juga diarahkan untuk bisa memanfaatkan dua frekuensi lain
yang berlisensi, yakni 2,5GHz and 3,5GHz. Hal ini memungkinkan kita meningkatkan
daya keluaran perangkat WiMAX sehingga bisa menjangkau jarak yang lebih jauh.
Dengan demikian, jika WiFi hanya beroperasi pada kisaran meter, WiMAX bisa
beroperasi pada kisaran kilometer. Selain itu, WiMAX dirancang dalam tataran teknologi
carrier-grade. Hal ini membuat WiMAX memiliki kehandalan dan kualitas pelayanan
yang lebih baik dibandingkan Wi-Fi. Dengan jangkauan jarak yang lebih jauh, dan
kemampuan untuk melewati aneka penghalang seperti gedung atau pohon, WiMAX
sesuai untuk diterapkan di daerah perkotaan yang memiliki gedung perkantoran dan
pemukiman.


6.5.2 Karakteristik WiMAX
WiMAX merupakan standar IEEE 802.16 yang membawahi aneka standar
turunannya. Standar ini mengatur penggunaan perangkat nirkabel untuk keperluan
jaringan perkotaan (Metropolitan Area Network/MAN). Standar ini khususnya dirancang
untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan akses nirkabel berkecepatan tinggi atau BWA
(broadband wireless access). Kehadiran teknologi ini diharapkan akan memungkinkan
akses terhadap aneka aplikasi multimedia via koneksi nirkabel dengan jarak
antarperangkat yang lebih jauh.
Standar 802.16 (dan turunanannya) beroperasi pada pita frekuensi radio antara
2GHz sampai 11GHz. Standar ini memiliki transfer rate 75Mbit per detik dengan tingkat
latency yang rendah, dan efisiensi penggunaan ruang spektrum frekuensi.
Untuk mengamankan koneksi yang terjadi, standar ini juga telah mendukung feature
enkripsi data, dengan pengaturan kesalahan bertipe Forward Error Correction (FEC).
Jarak yang bisa dijangkau oleh standar ini dapat diperluas sampai sekitar 30 mil, atau
sekitar 48 kilometer dengan tingkat throughput yang masih memadai untuk mentransfer
data.
WiMax terbagi menjadi dua model pemanfaatan yang masing-masing diwakili
oleh dua standar IEEE yang berbeda. Model pemanfaatan pertama adalah pemanfaatan
fixed-access, atau sambungan tetap yang menggunakan standar IEEE 802.16-2004
(sebagai hasil revisi atas standar IEEE 802.16a). Standar ini termasuk dalam golongan
layanan "fixed wireless" karena menggunakan antena yang dipasang di lokasi pelanggan.
Antena ini dapat dipasang di atap atau tiang tinggi persis seperti cakram parabola untuk
TV. Teknologi dari standar inilah yang menjadi subsitusi dari teknologi-teknologi seperti
modem kabel, segala macam digital subscriber line (xDSL), sirkuit transmit/exchange
(Tx/Ex), dan sirkuit optical carrier (Oc-x).
Sementara model pemanfaatan kedua, sering disebut pemanfaatan portable atau
mobile yang menggunakan standar IEEE 802.16e. Standar ini khususnya
diimplementasikan untuk komunikasi data pada aneka perangkat genggam, atau
perangkat bergerak (mobile) seperti PDA atau notebook.


6.5.3 WiMAX forum
Untuk mempercepat penerapan dan sosialisasi standar ini di masyarakat dan
kalangan industri, pada bulan April 2001, dibentuklah sebuah forum yang diberi nama
WiMAX (Worldwide Interoparibility for Microwave Access) Forum. Tujuan
pembentukan WiMAX Forum ini adalah untuk mempromosikan dan melakukan
sertifikasi terhadap kompatibilitas dan interoperabilitas perangkat berbasis standar 802.16
dan standar turunannya.
Di samping itu, forum ini bertujuan mengembangkan perangkat-perangkat
tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan pasar. Forum ini beranggotakan berbagai
organisasi dan perusahaan seperti Airspan, Alvarion, Analog Devices, Aperto Networks,
Ensemble Communications, Fujitsu, Intel, Nokia, OFDM Forum, Proxim, dan Wi-LAN.
6.5.4 Keuntungan WiMAX
Dengan penerapan standar IEEE 802.16-2004, diharapkan akan didapat aneka
keuntungan, seperti tersedianya layanan jaringan secara lebih cepat (bahkan di daerah
yang sulit dijangkau oleh jaringan berbasis kabel), biaya instalasi yang lebih rendah, dan
kemampuan untuk mengatasi batasan fisik yang terdapat dalam jaringan berbasis kabel.
Untuk menjaga agar kinerjanya tetap optimal, jaringan 802.16 juga mendukung QoS
(quality of service) yang sangat diperlukan dalam koneksi audio dan video.
Selain yang telah disebut sebelumnya, implementasi standar 802.16 ini akan
mendatangkan keuntungan bagi para operator (dan penyedia layanan jaringan) maupun
bagi para pengguna. Keuntungan ini antara lain tersedianya layanan broadband on
demand, layanan broadband di perumahan, layanan jaringan di daerah terpencil, serta
dimungkinkannya penjelajahan (roaming) antar-MAN hotspot oleh pengguna.
Dengan adanya broadband on demand, tempat-tempat yang tadinya belum
memiliki akses Internet berkecepatan tinggi (karena terbatasnya daerah cakupan modem
kabel dan DSL), akan bisa mendapatkan layanan braodband tanpa menunggu lama. Bagi
bisnis modern dan perusahaan-perusahaan besar, akses Internet semacam ini tentulah
merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Juga bagi para
pengguna rumahan yang sejak lama mendambakan akses broadband.
Kehadiran standar 802.16 akan memungkinkan mereka mendapatkan layanan

sekualitas DSL dengan instalasi yang lebih mudah dan jarak yang lebih jauh. Seperti kita
ketahui, layanan DSL memiliki keterbatasan jarak, yakni sekitar 5 km dari pelanggan ke
sentral telepon otomat/STO. Jika lebih panjang daripada jarak ini, biasanya akan terjadi
penurunan kualitas. Karena itu, layanan DSL biasanya hanya dijumpai di daerah
perkotaan. Dengan menggunakan akses via jaringan 802.16 ini, niscaya lokasi calon
pelanggan Internet tidak akan menjadi masalah besar lagi.
Penggunaan jaringan 802.16 ini juga memungkinkan perusahaan untuk secara
mudah terkoneksi ke layanan broadband, saat harus pindah dari satu lokasi bisnis tertentu
ke lokasi bisnis lainnya (atau saat melakukan ekspansi bisnis atau usaha). Tanpa harus
tergantung pada layanan kabel telepon, perusahaan akan bisa menghubungkan cabangnya
ke kantor pusat via Internet atau VoIP menggunakan jaringan 802.16.


6.5.5 WiMAX di masa depan
Bagaimana posisi WiMAX dibandingkan dengan komunikasi nirkabel lainnya?
Sebagaimana dikatakan sebelumnya, WiMAX memiliki standar 802.16e yang akan
diarahkan untuk menyediakan komunikasi data bagi perangkat genggam. Namun bukan
berarti bahwa standar ini nantinya akan menggantikan layanan 3G untuk berkomunikasi.
Terbatasnya spektrum frekuensi dalam 3G ini membuat cemas para penyedia layanan
selular. Mereka beranggapan bahwa keterbatasan ini bisa menghalangi meningkatnya
transfer data via jaringan selularnya. Para operator tersebut cemas bahwa spektrum yang
mereka miliki tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan komunikasi suara dan data
pelanggannya. Dalam hal inilah, peran WIMAX diperlukan. Standar 802.16e bisa
berperan sebagai penyedia layanan data yang akan berdampingan dengan layanan suara
berbasis 3G. Standar ini bisa dipakai memperluas layanan yang sudah ada. Meskipun bisa
menjadi pelengkap bagi jaringan 3G, WiMAX akan difokuskan untuk menyediakan
komunikasi data secara nirkabel, dan bukan menyediakan komunikasi suara secara
nirkabel.
Bagaimana dengan potensi pasar yang ditawarkan WiMAX? Para analis industri
sejauh ini memperkirakan bahwa potensi pasar yang dikandung oleh WiMAX ini berkisar
pada angka US$ 3 milyar - US$ 5 milyar pada tahun 2009. Siapa yang tidak akan tergiur

dengan potensi pasar sebesar itu? Tidak mengherankan jika para vendor perangkat
telekomunikasi dan jaringan mulai berlomba untuk mengembangkan dan memasarkan
aneka perangkat berbasis standar 802.16.
Contohnya, Nokia yang beberapa waktu lalu dikabarkan setuju bergandengan
tangan dengan Intel untuk melengkapi standar 802.16e, dan mengembangkan perangkat
bergerak dan infrastrukturnya agar bisa mendukung standar tersebut.
Intel dan ArrayComm (vendor pembuat antena) juga telah menjalin kemitraan
untuk mengembangkan antena cerdas yang sesuai dengan standar 802.16. Tidak mau
ketinggalan, Navini Networks (vendor perangkat telekomunikasi) mengumumkan jajaran
produknya, antara lain perangkat base station dan klien, yang berjalan sesuai standar

802.16e. Perangkat klien tersebut dikabarkan akan tersedia pada akhir tahun ini (yang
akan diikuti oleh tersedianya modem berformat PC card serta perangkat base station pada
tahun 2006).
Sprint, salah satu operator telekomunikasi Amerika Serikat, juga setuju untuk
mengadakan pengujian terhadap peralatan WiMAX produksi Motorola yang dijalankan
pada frekuensi 2,5GHz. Di samping itu, Sprint menyatakan akan bekerjasama dengan
Intel untuk mengembangkan perangkat komunikasi yang mendukung WiMAX, untuk
menyajikan layanan multimedia bagi pelanggan Sprint.
Dengan antusiasme vendor yang begitu tinggi, para analis memperkirakan
bahwa jaringan berbasis WiMAX boleh jadi akan tersedia secara komersial pada akhir
tahun 2007 atau paling lambat pada tahun 2008. Yang mungkin bisa dicatat dari
antusiasme itu adalah adanya kecenderungan dari para vendor layanan 3G (khususnya
vendor infrastruktur) yang menawarkan produk-produk berbasis 3G dan WiMAX.
Kecenderungan lain yang juga terlihat adalah para vendor mengambil
pendekatan yang kompromistis dengan titik berat terhadap layanan berbasis 3G.
Sebelumnya, tidak lama saat WiMAX digulirkan, banyak kalangan menyatakan bahwa
teknologi WiMAX akan menenggelamkan teknologi 3G. Namun kini, para vendor seperti
Nokia menyatakan bahwa WiMAX akan menjadi pendamping sempurna bagi 3G, yang
memungkinkan tersedianya layanan broadband dengan kandungan multimedia.

Jadi ke mana sebenarnya WiMAX akan mengarah? Para analis nyatanya masih
belum bisa menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dipicu oleh perkembangan teknologi
selular yang ternyata makin berkibar. Maraknya eksperimen teknologi 4G berlandaskan
berbagai prinsip yang sama dengan yang dipakai dalam WiMAX telah meluluhlantakkan
prediksi para ahli. Karena itu para analis menyatakan bahwa menyaksikan apakah
WiMAX akan hidup berdampingan, tenggelam, atau justru akan berjaya terhadap
teknologi selular tersebut merupakan atraksi yang menarik pada pertengahan dekade ini.


6.5.6 Radio gelombang mikro SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
Walaupun optik fiber secara prinsip telah menjadi medium pilihan untuk transmisi
long-haul maupun dari sudut pandang kapasitasnya, radio gelombang mikro SDH masih
dibutuhkan oleh banyak perencana jaringan. Alasan pokoknya adalah berkaitan dengan
masalah ekonomi, kecepatan penyebaran dan keamanannya.
Dari segi ekonomi, radio SDH menyediakan solusi yang paling ekonomis bagi
para perencana jaringan jika infratruktur yang ada (sebagai contoh menara, shelter,
power-plant dan sistem-sistem pengumpan antena) yang sudah ada dapat dimanfaatkan
lagi ketika ijin melintasi suatu daerah memang telah dimiliki lebih dulu. Juga daerah yang
tidak cocok medannya (seperti bergunung-gunung atau melintasi bangunan-bangunan
air/bendungan) membuat penyebaran fiber sangatlah mahal. Pertimbangannya adalah
bahwa untuk implementasi sebuah jaringan fiber, bagian terbesar pengeluaran modal
awalnya untuk intalasi kabel-kabel fiber, yang sifatnya tidak tergantung pada
kapasitasnya.
Hasil studi ekonomi gabungan yang dilakukan oleh Northern Telecom (Nortel)
dan Stentor (aliansi dari perusahaan-perusahaan operator telepon di Kanada), yang
bertujuan menentukan perancangan jaringan transmisi paling hemat biaya untuk
pemasangan rute sepanjang 2000 km, yang berbasis pada kapasitas yang dibutuhkan
maupun kondisi-kondisi lapangan, menunjukkan bahwa untuk kondisi lingkungan yang
sulit, radio lebih hemat biaya untuk kapasitas sampai 2,5 Gbps (setara dengan 16 x STM-
1). Untuk kondisi lingkungan medan yang tidak berat, jaringan fiber menjadi lebih hemat
biaya untuk kapasitas yang lebih besar daripada 310 Mbps (setara dengan 2 x STM-1).
Berdasar pada studi ini, Stentor dapat mengoptimalkan perancangannya sepanjang 6500

km jaringan sinkron kapasitas besar Trans Canadian secara ekonomis dengan penyebaran
baik melalui fiber maupun radio.
Yang perlu dicatat di sini ialah bahwa studi perbandingan biaya tersebut berbasis
pada rute fiber dan radio yang bersifat tunggal. Betapapun untuk memenuhi tujuan-tujuan
ketersediaan yang bersifat long-haul dari ITU-T, sebuah rute ganda (dual) fiber (yang
berarti difersitas rute) dibutuhkan, yang umumnya untuk mengkompensasi
penyusutan/pengurangan kabel, yang terjadi secara rata-rata dua sampai tiga kali
pertahun per rute sepanjang 1000 km. Harap dicatat bahwa dalam mendesain jaringan
telekomunikasi selalu ada istilah degradasi/penurunan kualitas kerja kabel maupun
berbagai peralatannya karena faktor usia, tak terkecuali pada optik fiber. Setiap
pemotongan kabel dapat membutuhkan sampai 12 jam untuk reparasi. Dibanding dengan
rute-rute radio long-haul yang dapat dirancang sebesar 99,98 persen ketersediannya untuk
jarak sampai dengan 6500 km, yang jika dikonversikan menjadi kurang dari dua jam
down time per tahun dengan menggunakan sebuah rute tunggal. Oleh sebab itu, jika studi
ini diperuntukkan bagi perbandingan rute radio tunggal versus rute fiber ganda, yang
memberikan ketersediaan jaringan yang sama, radio akan memiliki keuntungan dalam hal
biaya bahkan dalam kapasitas yang lebih besar maupun kondisi-kondisi lingkungan yang
disebutkan di atas.
Dari segi kecepatan penyebaran, radio SDH menawarkan penyebaran yang lebih
cepat dan menghasilkan pendapatan yang lebih cepat pula daripada fiber, terutama ketika
infrastruktur yang ada dapat digunakan kembali.
Konsekuensinya, strategi penyebaran yang praktis bagi para perencana jaringan adalah
menyebarkan jaringan radio SDH pada awalnya. Kemudian, ketika
pendapatan/pemasukan bagi perusahaan telah diperoleh, dan kapasitas yang dibutuhkan
naik, sebuah rute fiber lalu disebarkan supaya diperoleh bermacam-macam rute dan
media jaringan maupun untuk mendudukkan fiber bagi kapasitas yang lebih tinggi yang
bersifat potensial (sekitar 10 Gbps) jika memang dikehendaki dan memungkinkan.
Dari segi keamanan, jaringan radio, yang terdiri dari sheltered radio site yang
berjarak setiap 40 sampai 60 km, adalah lebih mudah untuk diamankan daripada jaringan
fiber. Jaringan-jaringan fiber lebih sulit untuk diamankan karena keseluruhan rute fiber
memang harus dilindungi dari berbagai macam gangguan alam dan tangan usil.

6.5.7 Integrasi radio SDH dengan elemen-elemen jaringan fiber
Untuk memaksimumkan keuntungan-keuntungan radio SDH, radio harus dapat
berfungsi sebagai pelengkap bagi suatu jaringan fiber sinkron. Betapapun, supaya radio
SDH dapat diinteroperasikan dan diintegrasikan dengan elemen-elemen jaringan optik
fiber, rancangannya harus mengarah pada beberapa parameter, termasuk kapasitas dan
pertumbuhannya, manajemen jaringan, penyesuaian terhadap evolusi standar-standar
SDH, antarmuka dan kinerjanya.
Sebagai sebuah teknologi bagi pembangunan jaringan transport, SDH sangat
bermanfaat bagi operator jaringan yang bertujuan untuk menyediakan perbedaanperbedaan
layanan transport yang variasinya luas. SDH bersifat transparan bagi pengguna
akhir, sebagai layanan yang ada yang berkualitas lebih baik maupun sebagai suatu
layanan kapasitas besar yang baru secara keseluruhannya.


Soal-Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan gelombang mikro?
2. Baaimanakah propagasi dari gelombang mikro?
3. Mengapa gelombang mikro rentan terhadap cuaca?
4. Apakah yang dimaksud dengan satelit?
5. Apa perbedaan pentransmisian antara gelombang mikro dan gelombang satelit?
6. Berikan contoh aplikasi pemanfaatan gelombang mikro!
7. Apakah beberapa gelombang mikro dengan frekuensi yang berdekatan akan
menyebabkan terjadinya interferensi?
8. Apakah yang dimaksud dengan propagasi line-of-shight?
9. Berapa jarak maksimum yang dapat dilalui oleh gelombang mikro?
10. Sebutkan syarat-syarat antenna yang baik untuk pemanfaatan gelombang mikro


jawaban di tulis tangan dan di kumpulkan  pada saat Perkuliahan  8 Desember 2012 jam 08:00 Pagi

salam
anwar fattah





















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peta Karnough Map (Teknik Digital Uniba )

Memahami Peta Karnaugh (1) Pendahuluan Peta Karnaugh adalah sebuah metode untuk: 1. Menyederhanakan sebuah fungsi persamaan logika. Menyederhanakan fungsi persamaan logika sebenarnya bisa dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan baku seperti: Distributif. Misalnya (p ∧ q) ∨ (p ∧ r) ≡ p ∧ (q ∨ r)  atau (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) ≡ p ∨ (q ∧ r).  De Morgan seperti ~p ∨ ~q ≡ ~(p ∧ q) atau ~p ∧ ~q Hukum penyerapan  seperti p ∧ (p ∨ q) ≡ p atau p ∨ (p ∧ q) ≡ p dll (Keterangan lengkap bisa dibaca di: http://id.wikipedia.org/wiki/Logika_matematika ) 2. Mencari fungsi persamaan logika dari sebuah tabel kebenaran. Terkadang, kita memiliki sebuah tabel kebenaran (yang diperoleh dari pengumpulan kasus atau kejadian) tetapi belum memiliki persamaan logikanya sehingga sulit membuat untai rangkaian logikanya. Permasalahan-permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan peta karnaugh. Peta Karnaugh Peta karnaugh (atau K-Map) diperkenalkan oleh Maurice Karnaugh ...

Kisi Kisi ujian Automasi 2

Berikut Kisi kisi Ujian Automasi 2  Soal : Essay 1.                   Apa fungsi komponen-komponen otomasi (sensor, aktuator, pengendali, dll) dalam integrasi stasiun kerja – lini produksi? 2.                   Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan ADC (Analog to Digital Conversion)? 3.                   Bagaimana sebuah sensor bekerja dan jelaskan salah satu contoh kegunaan sensor dalam industri? 4.                   Sebutkan 2 tipe aktuator dan bagaimana prinsip kerjanya? 5.                   Apa perbedaan dar...

BlackBerry

BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push e-mail , telepon selular , sms , faksimili Internet , menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya Sejarah Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada , Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam mengejutkan dunia. Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkom dan Telkomsel. Excelk...